5 Kesan Dendam Yang Membahayakan Tubuh...Pendendam Sila Hati-Hati !


Alhamdulillah masih dikurniakan kudrat oleh Allah untuk terus berkongsi informasi di blog ini. Saya masih berminat untuk berkongsi maklumat tentang sifat dendam ni sebab tugas sebagai perawat Islam yang telah merawat ramai pesakit dan kebanyakannya berpunca dari sifat dendam ini.

Kita pun tahu bagaimana kisah UKE (Ustaz Kazim Elias) yang sedang bertarung dengan sihir dek kerana sifat dendam kesumat dari pendengar ceramah beliau sendiri. Disebabkan perasaan marah dengan teguran UKE ketika ceramah agama di sesuatu majlis ilmu membuatkan penyihir rasa kecil hati dengan teguran UKE walaupun teguran beliau hanya secara umum.

Nampak tak kesan bagaimana sifat dendam ini cukup bahaya sekiranya kita masih menanggap enteng perkara ini.

Baiklah, saya tak mahu berceloteh panjang tentang UKE, kita teruskan kepada fokus post kali ini iaitu apakah 5 kesan dendam yang membahayakan tubuh. Kita pergi kepada sudut pandangan dari faktor medis. 

Saya nukilkan kesan-kesan ini di sini bersumberkan rujukan dari HelloSihat.com yang ditulis oleh Kemal Al-Fajar serta ditinjau oleh Dr Carla Pramudita Susanto.


5 Kesan Dendam Yang Membahayakan Tubuh

Berikut adalah kesan bahaya menyimpan perasaan dendam pada tubuh badan.


1) Mengubah Sususan Hormon Otak

Otak merupakan organ yang bekerja saat kita berpikir, berkomunikasi, dan membentuk hubungan sosial dengan orang lain. Fungsi tersebut dipengaruhi oleh dua hormon yang saling berkaitan namun dapat bekerja berlawanan iaitu hormon kortisol dan hormon oksitosin. 

Hormon kortisol biasanya dilepaskan saat kita berada di bawah tekanan mental besar, seperti saat menyimpan dendam. Sebaliknya, hormon oksitosin diproduksi ketika kita memaafkan dan saat berdamai dengan diri kita maupun orang lain.

Kedua hormon tersebut diperlukan dan keseimbangan antara keduanya menciptakan stress baik (eustress) seperti saat bekerja untuk mencapai tujuan, serta mengendalikan stress buruk (distress).

Hormon kortisol dikenali sebagai hormon yang berbahaya jika diproduksi terus menerus dalam waktu yang lama, kerana ia tidak hanya memengaruhi fungsi sistem saraf pusat namun juga fungsi organ lainnya. 

Rembesan kortisol berlebihan juga menekan kadar hormon oksitosin yang justru diperlukan untuk kesihatan emosi dan sosial, seperti kemampuan untuk menjaga hubungan baik dengan pasangan atau orang lain.


2) Mendorong Gaya Tidak Sihat

Menyimpan dendam ternyata punca berlakunya pelbagai penyakit kronik. Stress yang keterlaluan mula dirangsang oleh rasa dendam mendorong seseorang untuk kurang mengambil berat keadaan kesihatannya. 

Suatu studi menunjukan kondisi temperamental yang diakibatkan menyimpan dendam menyebabkan seseorang lebih cenderung kerap merokok dan memakan junkfood tinggi kalori, yang keduanya merupakan faktor risiko dari penyakit diabetes mellitus / kencing manis.


3) Meningkatkan Risiko Kerosakan Jantung

Penumpukan emosi negatif sudah dikenal menjadi penyebab terjadinya tekanan darah tinggi pada seseorang, dan ini akan sangat berbahaya jika berlaku dalam waktu yang lama.

Sama halnya dengan munculnya emosi negatif, menyimpan dendam dalam beberapa waktu dapat membuat kita selalu merasa tertekan dan marah lebih-lebih lagi mekanisme berulang tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. 

Suatu kajian yang dilakukan oleh Asosiasi Jantung Amerika telah membuktikan bahwa menyimpan rasa marah dan dendam dapat menyebabkan terjadinya penyakit jantung koroner yang dimulai dengan keadaan tekanan darah tinggi dan arterosklerosis.


4) Menyumbang Penyakit Nyeri Yang Kronik

Ini berasal dari sebuah dugaan yang menyatakan bahwa individu yang menyimpan dendam lebih kerap mengalami beberapa keadaan medis. Suatu penelitian yang dilakukan pada populasi di Amerika Syarikat menunjukan bahwa seseorang yang menyimpan dendam memiliki peluang 50% lebih tinggi untuk mengalami penyakit dengan rasa nyeri seperti ulserasi lambung, sakit punggung dan sakit kepala.

Pengkaji ini juga mengambil kesimpulan bahwa menyimpan dendam kemungkinan berkaitan dengan gangguan psikosomatis.

Sila baca : Adakah Pendendam Salah Satu Ciri-Ciri Penyakit Mental ?


5) Proses Penuaan Cepat Berlaku

Mekanisme penuaan lebih awal berkaitan dengan rembesan hormon stress berlebihan terjadi saat anda menyimpan dendam hingga menimbulkan rasa depresi dan frustasi. 

Selain gangguan emosi, tubuh merespon stress berlebihan dengan cara mendorong berlakunya proses penuaan pantas karena adanya perubahan kromosom DNA ketika proses regenerasi untuk pembentukan sel baru sehingga penuaan biologis organ dalam tubuh berlaku lebih cepat. 

Sebaliknya dengan memaafkan, hormon stress yang dihasilkan menjadi lebih mudah dikendali dan diminimumkan sehingga proses respon stress dapat kembali normal.


Kesimpulan

Sifat dendam tidak membawa kebaikan dalam kehidupan. Malah ia satu dosa dalam Islam. Sebaiknya sifat ini perlulah dijauhkan seperti mana usaha kita untuk jauh daripada syaitan. Syaitan sentiasa mendorong kita sebagai orang beriman agar tidak mengikuti perintah Allah. Walhal Allah telah mengingatkan kita agar menjauhi syaitam seperti mana dalam Surah Yasin (36:60)

اَÙ„َÙ…ْ اَعْÙ‡َدْ اِÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙŠٰبَÙ†ِÙŠْٓ اٰدَÙ…َ اَÙ†ْ Ù„َّا تَعْبُدُوا الشَّÙŠْØ·ٰÙ†َۚ اِÙ†َّÙ‡ٗ Ù„َÙƒُÙ…ْ عَدُÙˆٌّ Ù…ُّبِÙŠْÙ†

Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu wahai anak cucu Adam agar kamu tidak menyembah setan? Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kamu

Semoga perkongsian post ini memberi kefahaman kepada anda tentang kesan dendam yang membahayakan pada tubuh. Sekian. Jumpa lagi. InsyaAllah.


Sumber : HelloSihat.com

Catat Ulasan

Sila isi borang komen di bawah. Hanya komen yang murni akan ditunjukkan di blog ini. Semoga kita sama-sama menjadi hamba Allah yang bertaqwa. Insyaa Allah.

Terbaru Lebih lama